JAKARTA-PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meyakini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini akan tetap bertahan pada pola recovery, setelah menyentuh titik terendah di level 3.937 pada Maret 2020 dan untuk tahun depan diproyeksikan mampu bertumbuh 15 persen dari penutupan di 2020.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Head of Research Division Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam acara “Mirae Asset Media Day: Ekonomi Indonesia Resmi Masuk ke Dalam Resesi. Apa Dampaknya terhadap IHSG?” yang digelar di Jakarta, Jumat (13/11).
Menurut Harianto, sejak 5 November 2020 saat Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2020 terkontraksi sebesar 3,49 persen, maka saat itu ekonomi Indonesia tercatat memasuki masa resesi.
“Walaupun resesi, pergerakan IHSG tetap berada di pola recovery,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, pola penguatan lanjutan IHSG di tengah masa pandemi Covid-19 ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen positif, terutama kenaikan harga nikel dan minyak sawit mentah (CPO), serta sentimen terkait terpilihnya Joe Biden sebagai presiden AS menggantikan Donald Trump.
Komentari tentang post ini