JAKARTA,BERITAMONETER.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya memperkuat fondasi rantai pasok industri alat angkut nasional melalui kemitraan strategis antara industri besar dan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Upaya tersebut diwujudkan melalui program Kemitraan IKM Alat Angkut dengan Industri Besar, yang menghasilkan penandatanganan 36 nota kesepahaman antara 33 IKM komponen otomotif dan 24 perusahaan industri besar di sektor alat angkut.
Kerja sama ini menjadi langkah signifikan untuk memastikan produk IKM memiliki pasar berkelanjutan, meningkatkan daya saing, serta memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan industri otomotif nasional.
“Inti dari kegiatan kita hari ini adalah bagaimana kita bisa menjalankan program kita yang disebut dengan substitusi impor, untuk memperkuat struktur industri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka kegiatan Kemitraan IKM Alat Angkut dengan Industri Besar (Link and Match) 2025 di Jakarta, Selasa (2/12).
Industri alat angkut tercatat sebagai subsektor strategis yang terus menopang struktur manufaktur Indonesia. Pada Triwulan – III tahun 2025, sektor ini berkontribusi 1,28 persen terhadap PDB nasional.















