JAKARTA-Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Apel Siaga Petani MSP, ‘Daulat Pangan Nasional, Petani Sejahtera’ di Sekolah Partai PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/2/2023) pagi.
Apel siaga itu turut diikuti oleh lebih dari 100 petani yang dihadir dari sejumlah daerah dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri beserta ribuan kader hadir secara daring melalui kayanan telekonferensi.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Koperasi dan UMKM Mindo Sianipar bertindak sebagai inspektur upacara dalam apel tersebut.
Sementara, hadir secara fisik jajaran PDIP dalam Apel Siaga itu diantaranya Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Ketua DPP bidang Ideologi Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.
Hadir pula Anggota Fraksi PDIP Rahmat Handoyo dan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono. Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDIP Abdullah Azwar Anas juga terlihat hadir dalam apel tersebut.
Mereka tampak kompak mengenakan caping atau tutup kepala yang biasa digunakan oleh petani.
Mindo Sianipar menyampaikan amanat kepada seluruh petani MSP. Dia mengatakan bahwa yang perlu disejahteraan saat ini adalah petani Indonesia dan bukan petani dari luar.
Maka, Mindo menyatakan PDIP mendorong agar benih-benih yang dihasilkan oleh anak bangsa bisa digunakan oleh para petani.
“Tadi harapan petani MSP supaya diberi akses keluasaan untuk Kementerian Pertanian merilisnya sehingga semakin banyak orang yang mengunakan dari hasil perani sendiri,” kata Mindo.
Anggota DPR RI ini juga menyebut, bahwa PDIP telah menjalankan program sejahterakan petani sejak 15 tahun lalu.
Sehingga, kini telah lahir banyak petani MSP yang bisa membantu produksi benih yang hasilnya sangat luar biasa.
Dia juga menyebut, kegiatan ini merupakan amanat dari Kongres PDIP untuk mendorong kedaulatan pangan di tanah air.
“Kita tahu bahwa banyak informasi soal adanya krisis global, maka hasil dari Kongres partai agar kita bisa berdaulat di bidang pangan,” terangnya.
Mindo juga menyadari bahwa adanya kegaduhan di kalangan petani soal adanya impor beras.
Namun, petani MSP mengatakan bahwa tidak ada dasar yang kuat melakukan impor beras.
“Pembangunan pertanian dan kedaulatan pangan harus berdasarkan pada kesehateran petani itu. Tidak hanya meningkatkan prosuksi nasional, tapi harus berbasis pada kesejahteraan petani,” jelas Mindo.
Komentari tentang post ini