“Kami selalu mendukung dan menguapayakan agar kesulitan pupuk bisa diatasi dengan tepat sasaran. Bisa melalui koperasi untuk memudahkan distribusi,” ucapnya.
Puan juga menyoroti masalah kredit bagi para petani tebu yang berharap diberi kemudahan dalam proses pengajuannya.
Puan berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Pemerintah.
Lahan-lahan tebu di Kecamatan Astanajapura sebelumnya menyuplai Pabrik Gula (PG) Sindanglaut.
Namun PG Sindanglaut ditutup sejak awal tahun 2020 hingga waktu yang tak ditentukan karena kurangnya suplai bahan baku tebu beberapa tahun terakhir.
Para petani tebu berharap agar PG Sindanglaut kembali dibuka sehingga bisa mereka bisa menyuplai hasil tanamnya.
Seperti yang disampaikan salah seorang petani tebu, Ibu Nurhayati.
“Gilingan susah banget mulai dari pupuk, pengennya pabrik itu buka lagi,” ujar Nurhayati.
Hal yang sama disampaikan petani tebu bernama Ajhar.
Dia mengatakan, banyak yang menyayangkan PG Sindanglaut yang penuh historical kini ditutup.
Petani juga semakin sulit apabila harus menyuplai tebu ke pabrik gula lain yang lokasinya lebih jauh.