Legislator dari Dapil Sumut III ini mengaku mendapatkan aduan dari para petani sawit terkait nasibnya ke depan.
Karena kebijakan larangan ekspor ini berimbas pada kehidupan keluarganya.
“Ada jutaan petani sawit yang hidup hanya dari perkebunan kelapa sawit,” paparnya.
Belum lama ini, ungkap Rudi, petani sawit di daerahnya mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
“Karena mulai tanggal 26 April 2022, PMKS yang berada di daerah kami, tidak lagi menerima/membeli buah sawit hasil panen dari kebun kami, sampai batas waktu yang belum ditentukan. Saya mendapat info dari masyarakat, perusahaan swasta PT.RMM yang selama ini menampung sawit petani, tidak lagi membeli,” paparnya.
Makanya, Rudi mendesak pemerintah, ketimbang melarang ekspor CPO lebih baik menghukum dan menjatuhkan sanksi keras kepada perusahaan-perusahaan CPO nakal.
“Saya mendukung penangkapan yang dilakukan Kejaksaan Agung. Bahkan kalau perlu mengganti semua jajaran Kemendag, termasuk Menterinya. ibaratnya, kita mau menangkap 3 ekor tikus, tapi satu lumbug padi malah kita bakar,” terangnya.
Komentari tentang post ini