Sebelumnya IMF mengoreksi outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 menjadi 2,7 persen dari sebelumnya yang diprediksi sebesar 2,9 persen pada Juli lalu.
Saat ini disebutkan, ada 28 negara yang meminta bantuan dari IMF.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sendiri mengatakan Indonesia patut waspada dengan The Perfect Storm, namun tetap optimis melihat perekonomian yang terus tumbuh.
“Ekonomi Indonesia pun mampu tumbuh sebesar 5 persen selama tiga kuartal terakhir, dan di kuartal ketiga dan keempat kita juga berharap pertumbuhannya bisa mencapai target 5,2 persen,” kata Menko Airlangga.
Lebih lanjut, menurut Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, ketahanan Indonesia juga tercermin dari beberapa indikator yang tetap positif, seperti konsumsi dan investasi.
Selain itu PMI manufaktur juga tercatat mencapai 53,7 di September 2022, serta kredit perbankan yang masih tumbuh 10 persen di Juni 2022.
“Dari segi resiliensi eksternal, neraca transaksi berjalan dan perdagangan mencatatkan surplus. Januari hingga Agustus neraca perdagangan surplus 35 miliar dollar AS. Demikian pula cadangan devisa dan rasio utang yang berada pada level aman,” tandas Airlangga.