Pujian IMF
Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam menilai capaian ekonomi Indonesia dan apresiasi dari IMF akan memperbesar peluang modal asing masuk ke Indonesia.
“Testimoni IMF bahwa perekonomian Indonesia kuat bertahan bisa meningkatkan kepercayaan global dan hal ini diharapkan membantu masuknya modal asing ke Indonesia dan semakin memperkuat perekonomian Indonesia.
Menurut Piter, resiliensi ekonomi Indonesia bertumpu pada konsumsi domestik yang diperkirakan terus membaik.
Selain itu, Indonesia juga tidak terlalu bergantung pada ekspor.
Hal itu menjadikan Indonesia relatif lebih bisa bertahan dari gejolak ekonomi global dibanding negara lain yang bertumpu pada ekspor.
“Indonesia berbeda dengan negara-negara yang terlalu bertumpu kepada ekspor. Perekonomian Indonesia lebih bertumpu kepada konsumsi domestik yang diperkirakan akan membaik seiring meredanya pandemi,” ungkapnya.
Piter menerangkan meski Indonesia tidak bertumpu pada ekspor, ekonomi Indonesia juga terbantu dari tingginya harga komoditas di pasaran internasional, utamanya komoditas.
“Resesi global tentu akan menahan atau bahkan menurunkan harga komoditas tetapi tidak membuat harga komoditas jatuh. Masih akan tetap cukup tinggi dan menguntungkan Indonesia yang mengandalkan komoditas,” tegasnya.