JAKARTA-Penunjukkan Perum Bulog menjadi impor daging menai protes keras para importir daging, karena jatah impor mereka mengecil. Padahal langkah pemerintah itu bertujuan menstabilkan harga daging, karena saat ini daging masih di kisaran Rp 90 ribu-Rp 100 ribu per kg. “Seharusnya urusan daging terlalu kecil diurus oleh perusahan negara sebesar Bulog dan keputusan ini akan mematikan importir daging saat ini yang berjumlah 67 perusahaan dengan tenaga kerja sebesar 15.000 orang,” kata Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang di Jakarta, Senin (20/5).
Menurut Sarman, belum ada langkah konkret pemerintah untuk menurunkan harga daging. Artinya, klaim surplus sapi, tidak terbukti mampu menurunkan harga daging sapi dipasaran. “Artinya supply dan demand memang tidak seimbang dan pemerintah sampai saat ini belum merealisasikan penambahan kuota daging impor,” tambahnya.
Sarman mengimbau pemerintah agar kebijakan pemberian hak kepada Bulog ini dikaji kembali. Pemerintah selalu membuat kebijakan yang keliru terutama menyangkut masalah daging. “Karena gejolak harga daging sapi yang terjadi sekarang ini murni kesalahan pemerintah,” tegasnya
Komentari tentang post ini