Lebih lanjut dia mengungkapkan, kinerja keuangan INAF di Semester I-2020 mengalami perbaikan dibandingkan dengan capaian pada Semester I-2019.
“Kami optimistis kinerja Indofarma hingga akhir tahun ini akan lebih baik dibanding tahun 2019,” ucap Herry.
Sementara itu, Direktur Utama INAF, Arief Pramuhanto menjelaskan bahwa perkiraan bakal membaiknya kinerja keuangan perseroan tersebut akan ditopang oleh bisnis alat kesehatan, karena hingga saat ini lini bisnis alat kesehatan sudah berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap total pendapatan usaha.
“Kami ada tiga fokus bisnis, yakni farmasi, alkes dan herbal. Saat ini, memang alkes yang menjadi mesin utama yang menggerakan pertumbuhan kinerja keuangan Indofarma. Hingga akhir tahun ini, alkes diperkirakan masih akan dominan,” tutur Arief.
Dia menyebutkan, langkah agresif INAF dalam memasarkan produk alkes merupakan upaya perseroan untuk memperbaiki profitabilitas, karena marjin penjualan dari produk ini lebih besar ketimbang penjualan obat.
“Alkes itu profitnya lebih besar sampai double digit, dibanding obat yang hanya single diigit,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini