JAKARTA – Manajemen PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) menegaskan kesiapannya untuk melakukan merger dengan perusahaan farmasi pelat merah lainnya, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Apapun kebijakan pemegang saham nantinya, mau dibuat holding atau merger, emiten berkode INAF ini, sudah siap.
Namun, satu hal yang disayangkan manajemen, rumor merger selama ini sempat mengganggu kinerja perseroan.
“Sebenarnya merger ini baik, tetapi tentunya kami tidak berhak untuk mendorong pemegang saham,” tandas Corporate Secretary Indofarma, Yasser Arafat di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (28/12).
Apapun keputusan dari pihak pemegang saham, dalam hal ini pemerintah, manajemen tetap mengikuti. Karena pada intinya, realisasi penggabungan dua emiten farmasi ini bergantung pada keputusan para pemegang saham.
“Jika mau dimerger atau diakuisisi atau dibuat holding tahun depan, kami sudah siap,” tegasnya lagi.
Menurut dia, isu merger ini telah mengemuka selama sepuluh tahun ini. Namun ternyata praktiknya penuh dengan ketidakpaatian. Sehingga hal ini telah membebani perseroan dan mengganggu kinerjanya.