Selain ekonomi kreatif, dua sektor lainnya yang juga diminati oleh investor Amerika Serikat adalah coldstorage dengan nilai investasi US$ 15 juta dan dari sektor pelayanan kesehatan dengan nilai investasi US$ 5 juta. “Untuk coldstorage tahap pertama yang akan dibangun adalah di Sumbawa. Pabrik pengolahan ini nantinya akan mengolah hasil laut sebelum dipasarkan secara ritel di AS. Setelah Sumbawa mereka akan membangun di Alor, Seram dan Sorong,” urainya.
Sementara untuk jasa pelayanan kesehatan, perusahaan AS tersebut akan membuka jasa kesehatan khususnya pelayanan penurunan berat badan. Lokasi yang menjadi alternatif untuk lokasi adalah Lombok (NTB) dan Bintan (Kepulauan Riau). Selama ini perusahaan banyak bergerak di bumbu organik dan sedang menjajaki perluasan di bidang pelayanan jasa kesehatan.
Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Elsa Noviliyanti mengemukakan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan investor-investor terkait. “Untuk sektor ekonomi kreatif, kami telah bertemu dengan perusahaan bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk membicarakan tahapan-tahapan investasi yang dilakukan,” lanjutnya.