JAKARTA–Kementerian Perhubungan baru saja memperluas penetapan tarif ojek online (ojol) baru ke 88 kota. Dengan berlakunya perluasan tarif baru ojol, maka sudah ada 123 kota yang memberlakukan tarif ojol pada Kepmenhub 348 tahun 2019.
Namun kenaikan tarif ojek daring diprediksi tidak akan berdampak signifikan terhadap laju inflasi nasional. “Kalaupun ada dampaknya, kenaikan tarif dari ojek online tidak akan signifikan. Hal itu dikarenakan bobot tarif transportasi terhadap inflasi terbilang rendah,” kata Deputi Direktur Institut fo Development of Economic and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengutip antaranews.com di Jakarta, Jumat, (9/8/2019).
Menurut dia, bobot inflasi terbesar masih disumbang oleh harga bahan pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat kelompok bahan makanan dan pendidikan menjadi pemicu terjadinya laju inflasi pada Juli 2019 sebesar 0,31 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil menahan inflasi, yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Di Jakarta, deflasi juga terjadi pada kelompok transportasi.
Komentari tentang post ini