ACEH-Daerah Istimewa Aceh merupakan salah satu provinsi yang mempunyai indeks literasi dan inklusi keuangan syariah yang cukup tinggi. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), angka literasi dan inklusi keuangan Provinsi Aceh masing-masing sebesar 21% dan 41%.
Guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, BNI Syariah menyelenggarakan kuliah umum atau public lecture di Politeknik Negeri Lhokseumawe, Kamis (20/11) yang dihadiri Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe, Rizal Syahyadi.
Saat ini jelas Abdullah Firman Wibowo ndeks inklusi keuangan syariah berdasarkan data Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 9,10% dan indeks literasi keuangan syariah 2019 sebesar 8,93%.
“Dengan kuliah umum ini diharapkan BNI Syariah bisa berkontribusi optimal terhadap indeks literasi dan inklusi keuangan di Daerah Istimewa Aceh,” kata Abdullah Firman.
Dalam kuliah umum ini, Abdullah Firman juga menyampaikan pentingnya membangun ekonomi Halal di Provinsi Aceh. Industri halal menurut riset Global Islamic Finance Report 2017 mempunyai potensi besar untuk berkembang. Apalagi di Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
BNI Syariah bersama BNI sebagai first mover dalam penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah, terus berinovasi untuk memberikan layanan yang terbaik melalui di 11 Outlet BNI Syariah di Provinsi Aceh, yang terdiri dari 4 outlet eksisting dan 7 outlet baru, yaitu KCP Teuku Umar, Meureudu, Takengon, Kuala Simpang, Panton Labu, Bener Meriah dan Keutapang. Selain itu, Layanan Syariah juga dapat dilayani di seluruh Outlet BNI (29 Outlet) dengan Syariah Channeling Outlet.
Komentari tentang post ini