Dalam kasus Indonesia, MPI menggunakan sembilan dari 10 indikator, namun tanpa informasi tentang gizi karena kurangnya data yang tersedia.
Nilai MPI yang merupakan proporsi penduduk miskin secara multidimensi yang disesuaikan dengan intensitas kemiskinan adalah sebesar 0,014, menunjukkan perbaikan dibandingkan data terakhir pada tahun 2012 sebesar 0,028.
Meskipun MPI terbaru menyajikan temuan yang menggembirakan, studi yang dilakukan oleh UNDP Indonesia di puncak pandemi pada tahun 2020 memberikan gambaran yang lebih suram.
Survei Rumah Tangga yang dilakukan oleh UNDP bekerja sama dengan UNICEF, Kemitraan Australia Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi (Prospera), dan lembaga Penelitian SMERU mencatat bahwa dampak COVID-19 telah menyebabkan kemunduran yang signifikan terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Menurut penelitian, penurunan pendapatan dan peningkatan pengeluaran telah membuat rumah tangga yang disurvei, yang berada di kelompok 40 persen terbawah dalam masyarakat, menjadi lebih miskin dan bahkan lebih rentan.
Komentari tentang post ini