BRASILIA-Indonesia-Brasil menyambut baik peningkatan nilai perdagangan bilateral kedua negara yang pesat, yaitu rata-rata 14,6% dalam lima tahun terakhir. Namun demikian, perlu upaya menyeimbangkan perdagangan kedua negara. “Indonesia mengalami defisit perdagangan bilateral karena adanya pembelian pesawat dari perusahaan Embraer di Brasil. Sehingga pada tahun 2012, total nilai impor Indonesia dari Brasil mencapai USD 2 miliar, sementara total nilai ekspor sebesar USD 1,7 miliar,” jelas Direktur Kerja Sama Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan Organisasi Internasional Lainnya Kemendag, Deny W. Kurnia disela-sela pertemuan ke-2 Working Group on Trade and Investment (WGTI) di Brasilia, Brasil , Senin (9/9).
Menurut Deny, kemitraan strategis Indonesia-Brasil perlu ditopang oleh peningkatan akses pasar dan pengurangan hambatan tarif, non-tarif dan tindakan pengamanan perdagangan. Indonesia memiliki keunggulan di beberapa sektor manufaktur, sehingga Brasil dapat mengevaluasi kebijakan tarif tingginya yang rata-rata mencapai 14,2%. “Disamping itu, pemerintah Brasil perlu mengendalikan tuntutan domestik bagi pengenaan tindakan pengamanan impor yang akibatnya justru dapat mengurangi ketersediaan pasokan barang di dalam negerinya sendiri,”imbuhnya.
Komentari tentang post ini