JAKARTA – Kendati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah berada di bawah nilai fundamentalnya (undervalued) dan mengalami depresiasi yang terlalu dalam (overshoot), namun kondisi perekonomian nasional masih jauh dari krisis.
Berdasarkan kajian Bank Indoensia (BI), perekonomian Indonesia akan tumbuh baik pada tahun depan.
“Antara BI dan Pemerintah Pusat maupun Daerah, sebelum reshuffle sudah bekerjsama. Yang penting terus (optimistis) dari pelaku usaha. Kita jauh dari krisis,” tegas Gubernur BI, Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (26/8).
Menurut Agus Marto, dalam kurun 12 tahun terakhir, secara umum kondisi fiskal Indonesia tidak mengalami masalah.
Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dan DPR untuk tetap menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen.
“Bahkan, selalu terjaga tidak lebih dari 2,5 persen,” kata Agus Marto yang sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Namun demikian, jelas dia, guna memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang masuk dalam tren perlambatan, pemerintahan Joko Widodo diharapkan tetap konsisten untuk mempercepat pencairan anggaran belanja modal di APBN-P 2015 maupun APBD 2015.
Komentari tentang post ini