“Bangun infrastruktur, supaya bisa memberikan sinyal positif bagi industri. Kalau (belanja modal) dikeluarkan, kan akan memancing (sektor-sektor) yang lain untuk bergerak,” jelas Agus Marto.
Dia menambahkan, perlambatan di pasar uang dan pasar modal domestik hanya bersifat temporer, akibat ketidakpastian sikap Federal Reserve AS dalam mempertimbangkan kenaikan Fed funds rate.
“Ekonomi kita itu menjanjikan. Selama ini kita bisa 6 persen, meski tiga tahun terakhir ke 5,7 persen, 5 persen dan 4,7 persen. Tetapi, 4,7 persen itu jika dibandingkan dengan negara lain, kita masih tinggi,” katanya sembari meyakini bahwa ekonomi di 2016 akan jauh lebih baik.
Dia berangggapan, komitmen pemerintah yang mengubah pola belanja anggaran dari konsumtif ke produktif adalah langkah positif untuk memperbaiki perekonomian di 2015 dan 2016.
“Ada rencana (pengembangan infrastruktur dan tetap memberikan bantuan sosial dan transfer daerah, itu bagus sekali,” ucapnya
Komentari tentang post ini