Saat ini Indonesia masih menjadi exsportir rumput laut terpenting di Asia, namun nilai ekspor masih berada pada komuditas rumput laut kering, baru sebagian kecil diolah dalam bentuk bahan setengah jadi dan bahan jadi. Selain itu rumput laut memiliki aplikasi untuk lebih dari 500 “end products”, serta relatif lebih ekonomis jika dibandingkan dengan zat additive sejenis seperti gelatin dan gums. Dengan adanya potensi bahan baku rumput laut yang sangat besar, seperti Alkali Treated Carragenan, Semi Refined Carragenan dan agar-agar, maka dapat dijadikan modal untuk membuka peluang bagi Indonesia agar menjadi pemasok produk olahan rumput laut di dunia.
Ada beberapa daerah potensial untuk budidaya rumput laut jenis Euchema seperti di Sabang, Sumatera Selatan, Riau, Bangka, Banten, Pulau Seribu, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Papua. Sedangkan untuk budidaya jenis Gracilaria di pertambakan antara lain berada di Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Jawa, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, NAD dan Kalimantan Barat.
Komentari tentang post ini