Setiap tahun Indonesia menyuplai 80% kebutuhan rotan dunia dan sekitar 90% rotan dihasilkan dari hutan tropis di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, dan sisanya dihasilkan dari budidaya rotan.
“Optimalisasi pengembangan komoditas SRG, khususnya rotan, merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil menengah,” lanjut Djunaedi.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/02/2013 tentang Barang yang dapat Disimpan di Gudang dalam Penyelenggaraan SRG, terdapat 10 komoditas yang dapat disimpan di gudang SRG yang terbagi dalam dua bagian berdasarkan terciptanya ketahanan pangan, yaitu gabah, beras, dan jagung; serta berdasarkan terciptanya peningkatan industri dan ekspor, yaitu kopi, kakao, lada, karet, rotan, rumput laut, dan garam.
Komoditas dalam SRG dapat ditambah berdasarkan usulan dari Pemda, instansi terkait, dan asosiasi komoditas dengan memperhatikan persyaratan daya simpan, standar mutu, dan jumlah minimal barang yang disimpan.
Kabupaten Katingan yang beribukota di Kasongan ini merupakan penghasil rotan terbesar di Kalimantan.
Dari 13 kecamatan, tercatat 10 di antaranya merupakan wilayah penghasil rotan. Tak heran jika Kabupaten Katingan mampu menghasilkan produksi rotan asalan hasil budidaya mencapai 600-800 ton/bulan yang berasal dari 10 kecamatan, menjadikan rotan merupakan produk unggulan di samping produk lainnya seperti kayu, damar, karet, dan lain-lainnya.
“Fasilitas yang telah kita bangun bersama dari Dana Alokasi Khusus Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2014 ini semoga dapat dimanfaatkan para petani, kelompok tani, gapoktan, dan koperasi/UKM, maupun para pedagang dan eksportir sebagai sarana tunda jual dan alternatif pembiayaan perdagangan. Dengan demikian berbagai manfaat SRG dapat segera dirasakan oleh masyarakat kita, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah,” ujar Djunaedi.
Berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan, jenis rotan yang banyak diusahakan masyarakat Katingan meliputi rotan taman (sega dan irit), rotan marau/manau, dan rotan sabutan.
Pemilihan jenis andalan rotan ini antara lain karena memiliki nilai ekonomi tinggi, menghasilkan batang berkualitas, dan banyak dimanfaatkan.
Komentari tentang post ini