Produksi tersebut, sambung Menko Marves, diperkirakan dapat mengurangi emisi Co2 sekitar 160.000 ton tahun per tahun, mengurangi impor BBM 45 juta liter per tahun, serta menghemat subsidi BBM hingga Rp131 miliar per tahun. Adapun tingkat komponen dalam negeri yang digunakan meningkat drastis..
“Dengan penggunaan baterai LG, produksi dalam negeri pada KONA Elektric nilai TKDN KBLBB yang awalnya 40 persen, naik jauh lebih tinggi menjadi 80 persen. Ini merupakan langkah awal untuk mendorong peningkatan nilai tambah dari industri dalam negeri,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menko Marves menyampaikan bahwa permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh dan baterai litium merupakan inti dari transformasi ini.
Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global BEV dengan pemanfaatan sumber daya alam yang kaya serta berinvestasi dalam teknologi tinggi mutakhir.
“Dengan ekosistem terintegrasi dan melibatkan para pemangku kepentingan internasional, langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan perekonomian kita, tapi menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi dan pengembangan keterampilan di antara tenaga kerja kita,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini