KENYA – Sektor transportasi masih dinilai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar.
Untuk itu, upaya dekarbonisasi di sektor transportasi sangat penting mengingat memiliki dampak besar terhadap pembakaran bahan bakar fosil.
Di Indonesia dari 11 juta kendaraan yang mengaspal di jalan menghasilkan lebih dari 35 juta ton emisi CO2, sementara truk mengeluarkan lebih dari 50 juta ton.
“Transportasi global menyumbang lebih dari sepertiga emisi CO2 dari sektor pengguna akhir, dan transportasi jalan raya saja menyumbang sekitar seperenam emisi global. Dalam hal ini, sistem transportasi yang berkelanjutan dan bersih sangat penting untuk memitigasi dampak lingkungan yang signifikan dari sektor transportasi,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana di acara High-Level Closed-Door Ministerial Discussion bagian dari IEA’s 9th Global Conference On Energy Efficiency (GCEE) di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5) waktu setempat.
Kondisi yang sama juga dialami Indonesia.
Komentari tentang post ini