Begitu juga beban usaha Indopora mengalami penurunan 5,19% dari Rp26,97 miliar menjadi Rp25,57 miliar.
Hal ini membuahkan hasil dimana Indopora mampu mencatat laba usaha sebesar Rp14,75 miliar per Maret 2024.
Pada periode yang sama tahun 2023, Indopora mencatat rugi usaha Rp9,02 miliar.
Indopora mampu membukukan laba neto tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp460,45 juta (Rp0,23 per saham) pada triwulan I 2024.
Kondisi ini berbading terbalik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana Indopora mencatat rugi neto tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp11,95 miliar (Rp5,97 per saham).
Emiten di bidang konstruksi pondasi, dinding penahan tanah, perbaikan tanah, pembuatan tiang pancang, beton pracetak (precast) dan jasa pemancangan ini mencatat total aset sebesar Rp1,76 triliun per 31 Maret 2024, naik 5,39% dari Rp1,67 triliun per 31 Desember 2023.
Kemudian ekuitas Indopora naik tipis 0,08% dari Rp660,63 miliar menjadi Rp661,15 miliar per 31 Maret 2024.
Komentari tentang post ini