JAKARTA – Pemerintah Indonesia menargetkan pengembangan sebanyak 2 juta kendaraan berbasis listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030 nanti.
Dari target ini diharapkan terjadi penghematan energi sebesar 29,79 Million Barrel Oil Equivalent (MBOE) dan reduksi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta CO2.
“Target tersebut merupakan bagian dari strategi percepatan program kendaraan listrik dan ekosistemnya. Selain itu juga untuk akselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060,” ungkap Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahjana,
ketika membuka workshop ‘Clean Energy for Indonesian Industrial Zones: Battery-to-Electric Vehicle (B2EV)’ di Jakarta, Selasa (21/5).
Agus mengatakan bahwa Indonesia tengah serius dalam upaya untuk mengembangkan rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Apalagi, Indonesia dianugerahi potensi nikel yang cukup besar dalam mendukung pengembangan industri ekosistem kendaraan listrik.
Komentari tentang post ini