SUKOHARJO-Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin meminta industri tekstil dan produk tekstil Indonesia terus melakukan ekspansi ke produksi hulu yang memproduksi bahan baku. Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan dari produk luar negeri dan menggantikan atau subsitusi impor. Apalagi, bahan baku garmen berupa rayon yang diolah dari pulp dapat dihasilkan dari hutan tanaman industri eucalyptus di Indonesia.
Selain itu pinta Saleh, pelaku usaha garmen nasional telah memiliki modal dan jaringan usaha untuk mengoperasikan industri hulu itu. “Selain dana yang kuat, perusahaan garmen punya passion yang kuat dan agresif untuk masuk ke hulu. Itu harus kita hargai dengan membantu dan mengawal mereka agar lekas terealisasi memproduksi bahan baku,” kata Saleh Husin saat mengunjungi pabrik garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dan proyek pembangunan pabrik rayon milik anak usaha Sritex, PT Rayon Utama Makmur di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (23/1).
Dia mengaku, industri tekstil sebagai industri strategis baik dari nilai ekonomi maupun penciptaan tenaga kerja massal. Sampai triwulan III-2015, sektor TPT telah mencatat surlpus sebesar USD 3,34 miliar dengan nilai ekspor mencapai USD 9,27 miliar. Adapun serapan tenaga kerja mencapai 1,5 juta orang dan angka ini terus bertambah.