Ketiga,pengembangan pasar global untuk produk halal dan keemoat jumlah pelaku UMKM dan ruang lingkup aktivitasnya sangat terkait dengan industri halal.
Hanya saja, Indonesia harus menghadapi tantangan yang tidak mudah antara lain;
Pertama,belum masuknya Indonesia dalam 10 besar untuk produk makanan halal, media & rekreasi, serta farmasi & kosmetika.
Kedua,Indonesia masih menjadi pasar produk halal dunia, karenanya kinerja ekspor produk halal perlu ditingkatkan.
Ketiga, penguatan rantai nilai industri halal perlu terus dilakukan secara berkesinambungan seperti industri makanan dan minuman halal, pariwisata halal, fashion muslim, dan farmasi/ kosmetik halal.
Dan keempatadalah eliminasi permasalahan yang dihadapi UMKM untuk dapat mengoptimalisasi peran UMKM dalam industry halal.
“Karena saat ini UMKM kita masih menghadapi kedala seperti proses produksi belum standar, permodalan, pasar, teknologi, informasi kurang, dll,” ungkapnya.
Sementara Kepala Divisi IT Bakti Keminfo Ari Soegeng Wahyuniarti, menuturkan, selaku lebaga yang bertugas menyediakan infrastruktur dan ekosistem Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam upaya mendukung indsutri halal di Indonedia lewat pembangunan sarana dan prasrana TIK.
Komentari tentang post ini