JAKARTA-Industri kelontong Online Indonesia siap mencapai Nilai Barang Dagangan Bruto atau Gross Merchandise Value (GMV) senilai USD6 Miliar pada Tahun 2025.
Menurut wawasan terbaru dari L.E.K. Consulting, pasar kelontong online di Indonesia sedang mendekati titik balik dalam penggerak penetrasi pasar.
Dalam konteks Asia yang lebih luas, para operator di bidang ini telah menikmati kesuksesan di beberapa pasar seperti Tiongkok dan Korea Selatan.
Mungkin COVID-19 merupakan katalisator yang mengarahkan pada perubahan langkah dalam penetrasi toko kelontong online Indonesia yang bisa mencapai GMV sejumlah USD 5-6 miliar pada tahun 2025, dengan kemungkinan risiko positif atau bisa disebut sebagai peluang.
Dengan latar belakang tren yang terus berkembang di pasar, pandemi mungkin dapat mendorong penggunaan toko kelontong sampai 2-3x lipat pada tahun 2020.
Dengan ~65% populasi di bawah usia 44 tahun dan populasi perkotaan yang menunjukkan perilaku pembelian impulsif, demografi pelanggan yang baik merupakan kontributor utama terhadap keberhasilan penetrasi toko kelontong online.
Komentari tentang post ini