Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Kemenperin melalui Ditjen IKMAmemfasilitasi IKM kerajinan dan wastra dalam Pameran Inacraft.
Ke-12 IKM yang difasilitasi Ditjen IKMA bisa tampil di Inacraft 2024, yaitu Intan Songket, Loyang Loyang Batik Lasem (Pusaka Beruang), Ungga Creative, CV. Lion Keramik Industri, Sackai, Ayumu Gendout’s, PT. Khyang Pari Agung, Bili Droe, PT. Mahagony Citra Selaras, UD Passteel Bali, Oniecraft, dan CV. Kirana Cipta Lestari.
Sebelumnya, Kemenperin juga telah mengikutsertakan 19 IKM pada perhelatan Pameran Inacraft 2023 yang dilaksanakan pada Maret dan Oktober 2023.
Dirjen IKMA mengakui, pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara ini telah menjadi wadah bagi perajin Indonesia untuk bertukar informasi, inovasi, serta promosi dan peluang untuk meraup transaksi penjualan yang cukup besar.
“Kami harap melalui pameran ini para perajin dapat berkolaborasi sehingga mendorong munculnya produk-produk kerajinan unggulan Indonesia, baik dari segi desain, inovasi, berciri khas, dan memiliki kearifan lokal daerah di Indonesia serta berorientasi pasar,” tuturnya.
Reni juga mengungkapkan, industri kerajinan berpotensi tumbuh lebih besar di Indonesia karena sebaran sentra industri kerajinan yang berada di berbagai penjuru tanah air.
Di samping itu, industri kerajinan berperan besar menyumbang untuk kinerja nilai ekspor nasional.
Data TradeMap.org menyebutkan, total nilai ekspor kerajinan Indonesia ke dunia mencapai USD802,597 juta pada tahun 2023.
“Saya bangga melihat sektor industri kreatif terus berkembang pesat di tanah air. Industri kreatif bukan hanya menjadi salah satu sektor ekonomi yang potensial, melainkan menjadi wadah untuk menggali dan mempertahankan kearifan lokal serta warisan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa,” imbuhnya.