JAKARTA-Daya saing konstruksi nasional sangat tergantung pada penguasaan aksesibilitas dan peningkatan kapasitas sumberdaya konstruksi. Untuk memenangi persaingan pasar ASEAN, dibutuhkan industri konstruksi domestik yang unggul dan mandiri serta berdaya saing tinggi.
“Ïni adalah persyaratan wajib yang tidak bisa ditawar lagi. Terlebih bila ingin menjadi tuan di pasar konstruksi domestik, maka daya saing harus terus ditingkatkan,” jelas Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Panani Kesai dalam acara Dialog dalam rangka promosi pameran BAUMA 2016 yang digagas Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman atau Ekonid, di Jakarta (10/9).
Ekonid sendiri berencana akan menggelar pameran akbar “BAUMA 2016” pada 11 – 17 April tahun 2016 yang merupakan pameran internasional terbesar untuk industry konstruksi dan pertambangan.
Kementerian PUPR tahun ini mendapat alokasi dana sebesar Rp 118 triliun. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur dalam upaya menunjang sektor lain agar semakin tumbuh dan berkembang.
Komentari tentang post ini