“Pengembangan produk unggulan inilah yang telah menjadi tulang punggung pengembangan IKM di kawasan Timur Indonesia,” tegas Menperin.
Pada tahun 2013, PDB IKM mampu memberikan kontribusi sebesar 34% terhadap PDB industri dengan rasio IKM 60% di pulau Jawa dan 40% di luar pulau Jawa.
Bahkan, saat ini Kawasan Timur Indonesia memberikan kontribusi sebesar 18,6% dengan percepatan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah pada tahun 2019 sekitar rata-rata 7,5%.
Sementara itu, angka kemiskinan menurun menjadi 12,5% dan indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 71,5-80%.
Namun demikian jelasnya, diperlukan arah pengembangan wilayah timur yang dapat mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah terutama untuk Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua dengan tetap menjaga pertumbuhan di wilayah Jawa-Bali, Sumatera dan Kalimantan.
“Hal ini dilakukan dengan pengembangan klaster-klaster industri, dengan mengandalkan industri berbasis potensi sumber daya alam setempat, yang didukung dengan semakin mantapnya struktur industri domestik dengan infrastruktur yang terintegrasi dengan baik, khususnya infrastruktur jalan dan perhubungan, baik laut maupun udara serta pasokan energi,” papar Menperin.
Komentari tentang post ini