JAKARTA-Pemerintah mendorong Industri Petrokimia menjadi salah satu industri hilir migas masa depan sebagai upaya peningkatan bisnis. Dorongan itu diperlukan mengingat semakin kompetitifnya persaingan industri di semua sektor yang menuntut sektor energi melakukan penyesuaian dan inovasi, salah satunya industri migas.
“Minyak dan gas masih penting, masa depan adalah petrokimia. Minyaknya dimanfaatkan untuk petrokimia, banyak turunan yang bisa dibuat dari minyak (bumi) tersebut,” kata Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Jakarta, Sabtu, (19/10/2019).
Perubahan sudut pandang ini, menurut Jonan, dalam pengelolaan dan pemanfaatan migas demi meningkatkan dampak multiplier output perekonomian nasional. Terlebih selama ini migas lebih dimandatkan sebagai bahan bakar kendaraan, bukan sebagai bahan baku petrokimia. “Kultur kegiatan migas ini harus di-adjust,” tegasnya.
Ketergantungan banyak usaha terhadap olahan migas, menurut Jonan, membuat industri petrokimia masih memiliki masa depan yang lebih cerah. Apalagi Pemerintah sudah menugaskan kepada Pertamina untuk membangun refinery atau kilang pengolahan minyak bumi menjadi petrokimia. “Mau tau mau, suka tak suka, midstream ke depan pasarnya petrokimia,” tuturnya.
Komentari tentang post ini