JAKARTA-Perusahaan infrastruktur internet, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) sebagai pemilik brand Sinergy Networks berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham untuk dapat menggalang dana maksimal Rp151 miliar.
Menurut CEO Sinergy Networks, Muhammad Arif dalam keterangan resmi yang dilansir di Jakarta, Senin (26/6), langkah IPO tersebut merupakan strategi bagi INET untuk memperkuat posisi perusahaan dalam industri internet dan teknologi.
Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO INET, pada aksi korporasi ini perseroan anak melepas saham ke publik maksimal 1,5 miliar lembar bernilai nominal Rp10 per saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Adapun harga Penawaran Awal (book building) saham INET sekitar Rp100-Rp101 per lembar, sehingga perseroan bisa menggalang dana melalui pasar modal berkisar Rp150 miliar hingg Rp151,5 miliar.
Periode book building berlangsung selama kurun 26 Juni-5 Juli 2023.
Arif mengatakan, pelaksanaan IPO ini akan membuka peluang bagi para investor untuk berpartisipasi dalam menikmati pertumbuhan pesat Sinergi Networks yang berfokus pada layanan fiber optic, Internet dan EDGE data center.
Dengan segmen business to business (B2B) yang kuat, INET telah mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan collocation, local loop access, internet super cepat, data center dan network manage service.
Sinergy Networks memiliki jaringan fiber optic yang mencakup 3.500 kilometer di Pulau Jawa, dengan jangkauan hingga 590 kota dan lebih dari 600 gedung.
Menariknya, INET juga memiliki potensi pasar yang luas dengan populasi mencapai 140 juta orang.
Sejauh ini, INET menjalin kerjasama dengan berbagai pelanggan B2B ternama, seperti Moratelindo, MNC Vision Network, MyRepublic, Linknet, Angkasa Pura dan ratusan ISP local lain.
Komentari tentang post ini