Beberapa komoditas pangan yang menyumbang terhadap inflasi November yakni telur ayam ras, tomat, beras, tempe, tahu mentah dan bawang merah.
Sementara komoditas yang menyumbang andil deflasi m-to-m yakni cabai merah dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,08% dan -0,03%.
Harga telur mengalami kenaikan disebabkan pasokan yang terbatas di tengah peningkatan permintaan sepanjang November.
Nailul mengungkapkan inflasi bulan November 2022 lebih utama disumbang oleh sektor transportasi dibanding sektor pangan.
“Inflasi bulan November ini masih disebabkan oleh transportasi mas yang inflasinya masih di angka 15 persen. Sedangkan inflasi makanan, minuman, dan tembakau berada di angka 5,87 persen,” tambahnya.
Menurutnya, kenaikan BBM beberapa saat lalu masih menyisakan dampak ganda pada sektor transportasi.
“Jadi memang dampak domino kenaikan harga BBM sudah mereda, namun efek ke transportasi masih terjadi hingga kini,” pungkasnya.
Dampak positif Nataru
Sementara itu, Ekonom dari Universitas Airlangga Rudi Purwono mengatakan, ada dampak positif dari hari raya Natal dan Tahun Baru untuk perekonomian Indonesia.
Komentari tentang post ini