JAKARTA-Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) rendah dan terkendali pada Oktober 2019. Inflasi IHK pada Oktober 2019 tercatat sebesar 0,02% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi 0,27% (mtm).
“Inflasi yang tetap rendah pada Oktober 2019 ditopang oleh menurunnya inflasi pada kelompok inti dan deflasi pada kelompok volatile food,” jelas Direktur Eksekutif Departemen KOmunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko, Jumat (1/11).
Sementara itu jelas, inflasi administered prices tercatat stabil. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK sampai dengan bulan Oktober 2019 mencapai 2,22% (ytd), atau secara tahunan tercatat 3,13% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi September 2019 sebesar 3,39% (yoy).
“Ke depan, BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan terkendalinya inflasi,” terangnya.
Inflasi 2019 diprakirakan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5±1% dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2020.
Menurutnya, inflasi inti terus menurun sehingga menopang terkendalinya inflasi IHK. Inflasi inti tercatat sebesar 0,17% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,29% (mtm). Penurunan inflasi inti terutama dipengaruhi oleh melambatnya harga emas perhiasan sedangkan komoditas lainnya seperti mie dan nasi dengan lauk masih menjadi penyumbang inflasi.
“Secara tahunan, inflasi inti tercatat 3,20% (yoy), menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,32% (yoy),” tuturnya.
Inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari ekspektasi inflasi yang baik seiring dengan konsistensi kebijakan BI dalam menjaga stabilitas harga, permintaan agregat yang terkelola baik, nilai tukar yang bergerak sesuai dengan fundamentalnya, dan pengaruh harga global yang minimal.
Komentari tentang post ini