JAKARTA – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulanan (mtm) meningkat dari 0,27% pada September menjadi 0,47% pada Oktober 2014 sesuai perkiraan Bank Indonesia (BI).
Sementara kenaikan inflasi IHK tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan inflasi kelompok administered prices dan volatile foods.
Inflasi inti tetap terkendali.
“Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan (yoy) inflasi IHK meningkat dari 4,53% pada September menjadi 4,83% pada Oktober 2014,” ujar Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/11).
Sejalan dengan langkah stabilisasi makro yang dijalankan oleh BI, inflasi inti tercatat 0,27% (mtm) atau 4,02% (yoy) menurun dibandingkan dengan bulan lalu karena permintaan domestik yang moderat dan ekspektasi inflasi yang terjaga.
Di sisi lain, kenaikan inflasi administered prices dan volatile foods tersebut masih terkendali dan sesuai dengan perkiraan BI.
Meningkatnya tekanan inflasi administered prices didorong oleh kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) serta dampak lanjutan dari kenaikan harga LPG 12 kg pada bulan sebelumnya yang menyebabkan kenaikan yang cukup besar pada harga LPG 3 kg di beberapa daerah.