Dia mengaku, pengembalian armada secara lebih awal tersebut merupakan langkah penting yang harus dilakukan GIAA, karena adanya tekanan kinerja usaha akibat imbas dari kondisi pandemi Covid-19.
“Fokus utama kami adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru,” imbuhnya.
Saat ini, lanjut Irfan, manajemen GIAA terus menjalin komunikasi bersama lessor pesawat lain, dengan tetap mengedepankan aspek legalitas dan compliance yang berlaku.
Komentari tentang post ini