Utang kotor EXCL meningkat 25 persen (y-o-y) dan utang bersih meningkat 28 persen (y-o-y).
Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, meskipun menurun sebesar 26 persen menjadi Rp3,6 triliun, karena adanya peningkatan belanja modal (capex) untuk mendukung pembangunan jaringan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
Untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA juga masih baik, yakni mencapai 0,5x. EXCL tidak memiliki utang berdenominasi dolar AS.
Sebesar 70 persen dari pinjaman yang ada saat ini berbunga floating dan pembayarannya dikelola hingga dua tahun ke depan.
Guna dapat membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, kata Dian, EXCL telah membelanjakan capex yang lebih besar.
Hingga periode sembilan bulan pertama 2021, capitalized capex meningkat 25 persen (y-o-y) menjadi Rp6,4 triliun, sedangkan committed capex meningkat 24 persen (y-o-y) menjadi Rp4,5 triliun.
Komentari tentang post ini