Dari sisi keberlanjutan lingkungan, Julfi mengungkapkan PGE Area Lahendong mengembangkan wilayah Konservasi Monyet Yaki yang merupakan salah satu satwa endemik Sulawesi Utara dengan status konservasi Kritis (Critically Endangered) melalui kerjasama dengan Yayasan Masarang sebagai Pengelola Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki.
Selain itu, kontribusi positif PGE Area Lahendong juga sudah ditunjukkan dengan pembangunan bank sampah yang kini memiliki 37 nasabah dan menjadi lokasi studi tiru oleh 13 desa di sekitar Minahasa.
“Kehadiran bank sampah telah berhasil mengurangi total 265 kg limbah plastik, 339,5 kg limbah kertas, dan 16 kg limbah kaleng. Pencapaian ini merupakan hal yang membanggakan bagi kami,” kata Julfi.
Selanjutnya, PGE Area Lahendong juga melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM Kelompok Jahit Wanita Maria.
Produk hasil dari binaan UMKM ini adalah masker kain dan bean bag.
“Kami juga sudah melakukan kerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tomohon Selatan untuk memberikan pelatihan dan mengembangkan Demonstration Plot (Demplot) agribisnis cabai rawit,” jelas Ahmad Yani tentang kontribusi positif PGE area Lahendong kepada masyarakat.
Komentari tentang post ini