JAKARTA-Kota Jakarta kembali bersimbah darah. Duka pun menyelimuti warga ibukota. Penyebabnya, sebuah aksi terror di Sarinah, Jakarta Pusat menewaskan tujuh orang serta 19 diantaranya luka-luka. Aksi terror ini menampar wajah ibukota negara mengingat aksi keji ini tidak jauh dari Istana Negara yang menjadi symbol kedaulatan bangsa ini. Tak pelak, kinerja intelijen menjadi sorotan.
Ketua Setara Institute, Hendardi menilai Badan Intelijen Negara (BIN) mandul dalam memberikan informasi akurat tentang situasi keamanan kepada pemerintah. Kasus bom bunuh diri Sarinah ini menujukkan intelijen kecolongan dalam mendeteksi gerakan-gerakan ekstrem di masyarakat. Hal ini sekaligus wujud kegagalan pemerintah dalam menciptakan rasa aman pada masyarakat. “Kami mengecam keras aksi terror ini. Siapapun pelakunya dan motif tindakan teror ini Polri harus bertindak cepat, tepat, dan akurat sehingga setiap penanganan terorisme dapat dipertanggungjawabkan dan mampu mengurai jejaring yang lebih luas. Polri telah memiliki kemampuan menangani teror semacam ini,” tegasnya di Jakarta, Kamis (14/1).
Komentari tentang post ini