JAKARTA – Spekulasi seputar perombakan atau reshuffle menteri Kabinet Kerja mulai menyeruak lagi. Beberapa nama nominasi calon menteri baru mulai bermuncukan.
Namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan perombakan cabinet sepenuhnya kewenangan prerogatif Presiden Joko Widodo.
“Sepengetahuan saya beberapa kali ketemu Presiden, disebutkan tidak ada reshuffle dalam waktu dekat. Itu yang saya tahu,” kata Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Kamis malam (7/1).
“Tapi kalau pun memang jadi (reshuffle), ya itu murni kewenangan Pesiden. Jadi tidak perlu ada spekulasi ini dan itu. Biarkan Pak Presiden melakukan evaluasi dan penilaian,” pintanya lagi.
Menurut politisi yang akrab disapa Cak Imin itu, PKB sebagai partai pendukung pemerintah sejatinya sangat senang diajak bicara dan membahas kemungkinan adanya reshuffle.
Meskipun diajak bicara, dia memastikan tidak akan ada keinginan untuk memengaruhi keputusan presiden tersebut.
“Jadi kalau PKB diajak bicara, tetap keputusannya itu dalam koridor hak prerogatif presiden. Saya tidak bisa campur tangan,” ingat dia memastikan.
Cak Imin mengiyakan kemungkinan adanya reshuffle dalam waktu dekat ini.
Diperkirakan, perombakan ini akan terjadi sebelum akhir Januari 2016 ini.
“Bisa saja waktu dekat itu, seminggu atau dua minggu. Tapi seingat saya memang tidak cepat-cepat ini,” katanya.
Berdasar rumor yang beredar, memang ada beberapa nama baru yang bakal menempati posisi menteri. Juga dikabarkan ada menteri yang digeser ke pos baru.
Salah satunya menteri dari PKB, Marwan Ja’far yang saat ini sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan digeser menjadi Menteri Agama.
Terkait isu itu, Cak Imin belum mau berkomentar banyak.
“Soal isu itu (Marwan digeser), saya belum pernah diajak bicara,” ucap dia. “Termasuk soal rencana adanya menteri utama saya belum tahu,” tegasnya.
Cuma memang ia memastikan, kalau pun ada menteri dari PKB yang digeser atau diganti sesuai janji Jokowi dirinya senantiasa diajak bicara.
Komentari tentang post ini