JAKARTA– Analis valas PT Harvest Futures International, Tonny Mariano memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat (12/4) berpotensi menguat karena respon positif pelaku pasar setelah melihat defisit neraca perdagangan Indonesia di kuartal II-2013 yang sedikit membaik.
“Rupiah diiperkirakan bergerak dalam kisaran 9.670 – 9.720 per dollar Amerika Serikat (AS),” ujar Tonny Mariano di Jakarta, Kamis (11/4).
Menurut dia, penguatan nilai tukar mata uang domestik, juga tidak terlepas dari intervensi Bank Indonesia (BI) dalam menjaga nilai tukar rupiah agar sesuai dengan kondisi fundamental Indonesia.
Selain itu, penerbitan global bond sebesar 3 miliar dollar AS oleh pemerintah Indonesia membuat likuiditas dollar AS meningkat.
Ini mampu menopang rupiah.
Dia menambahkan langkag Kementerian Keuangan melelang lima seri surat utang dengan target indikatif 7 triliun rupiah sangat poitif.
Banyaknya dana asing yang masuk membuat BI lebih leluasa mengintervensi pasar.
“Langkah BI menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen cukup mampu mengangkat rupiah,” jelas dia.
Komentari tentang post ini