“Kami percaya polisi dan otoritas berwenang akan menangani kasus ini secepatnya agar tidak jatuh korban-korban baru. Kami berharap, sebagai korban bisa mendapatkan keadilan dan bantuan dari negara, serta pelaku dan komplotan segera ditangkap dan diproses secara hukum,” kata Agnes dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/12).
Menurut Agnes, modus komplotan ini bermula dari membuat iklan penawaran belajar saham melalui media sosial.
Ketika tautan diklik otomatis masuk ke Wagrup.
Di WAgrup setiap hari ada info dan edukasi saham-saham yang profit.
Awalnya masih diarahkan melakukan trading di sekuritas Stockbit atau sekuritas lain yang berizin di Indonesia yang dimiliki masing-masing korban.
Setelah berjalan sebulan, pelaku bernama Sutrisno Hartono yang mengklaim Kepala Analist TD Ameritrade menyampaikan ikut kompetisi FCPC (Future Capital Pionners Competition 2024) yang berlangsung dari 2 Oktober hingga 15 November 2024.
Sutrisno meminta anggota grup memberi dukungan dengang men-vote namanya.
Komentari tentang post ini