Menurut Agnes, sebetulnya ada sejumlah hal tidak lazim.
Misalnya, mengklaim platform sekuritas internasional, tapi menu-menu memakai bahasa campuran antara Inggris dan Indonesia. Juga tidak ada akun rekening dana investasi (RDN) atas nama investor.
Bila korban mau memasukkan dana, terlebih dahulu harus minta sandi ke CS.
Awalnya ditransfer ke beberapa nomor rekening atas nama beberapa PT TD Ameritrade, juga ke rekening atas nama pribadi yang berbeda-beda.
Mereka menggunakan beberapa bank, yakni BRI, BCA, Mandiri, OCBC, Danamon, CIMB Niaga.
Sebagian korban, ada yang sudah berpengalaman bertahun-tahun trading saham.
Para korban percaya karena rekomendasi transaksi saham harian ARA di platform TD Ameritade hampir selalu benar dengan kondisi riil di bursa.
Saham ARA ini menjanjikan keuntungan yang pasti, minimal 10%, dengan cara dibeli siang/sore hari dan dijual di esok paginya.
Demikian pula saham AT, dijanjikan untung pasti dengan dibeli pada harga diskon 30-50%.
Diskon diraih dari negosiasi karena membeli bersama dalam jumlah besar.
Komentari tentang post ini