JAKARTA-PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) selama enam bulan pertama tahun ini menderita rugi bersih mencapai Rp1,59 triliun.
Padahal di periode yang sama 2022 masih mampu membukukan laba bersih senilai Rp88,91 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (21/8), kinerja bottom line PALM yang rontok di Semester I-2023 tersebut terutama disebabkan oleh rugi (neto) atas investasi saham maupun Efek ekuitas lainnya yang sebesar Rp1,55 triliun.
Pada Semester I-2022, emiten yang dikendalikan oleh PT Provident Capital Indonesia ini masih bisa meraih laba investasi senilai Rp88,7 miliar.
Kinerja bottom line PALM yang tercatat negatif tersebut juga tertekan oleh lonjakan beban usaha di paruh pertama 2023 yang sebesar 89,36 persen (y-o-y) menjadi Rp29,54 miliar.
Selain itu, pada Semester I-2023, perseroan juga mencatatkan beban bunga pinjaman dan beban obligasi yang masing-masing sebesar Rp11,9 miliar dan Rp18,81 miliar.
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2023, PALM mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp1,59 triliun atau berbanding terbalik dengan Semester I-2022 yang masih bisa membukukan laba sebelum pajak penghasilan senilai Rp88,7 miliar.
Komentari tentang post ini