JAKARTA – Sektor energi memerlukan pengelolaan yang benar.
Karena itu sangat mendesak pembangunan kapasitas kilang 1 juta bph dengan biaya investasi lebih kurang US$ 27 miliar.
“Potensi pembiayaan sektor energi, untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional sampai dengan 2025 yang sebesar lebih kurang 2 juta barel per hari (bph),” kata Sekjen Dewan Energi Nasional, Hadi Purnomo di Jakarta, Selasa (26/8).
Menurut Hadi, untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional sampai dengan tahun 2025, dibutuhkan kapasitas pembangkit sebesar 115 giga watt (GW).
Dengan kapasitas saat ini sebesar 48 GW, maka diperlukan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 67 GW atau 7 GW per tahun.
Makanya, kata Hadi, uUntuk penambahan kapasitas pembangkit listrik tersebut, diperlukan biaya investasi sebesar lebih kurang US$ 9 miliar per tahun.
“Asumsi semua pembangkit menggunakan teknologi PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) batubara,” ujarnya
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan gas nasional, saat ini telah dalam proses pembangunan jalur pipa sepanjang lebih kurang 1.500 kilometer.
Komentari tentang post ini