Sementara untuk rencana dan target tahun 2020, dari total anggaran Ditjen Migas sebesar Rp 4,1 triliun, sebanyak 92,13% akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur-infrastruktur energi pro rakyat.
Diantaranya adalah pembangunan jargas sebanyak 266.070 SR di 49 lokasi, pembagian konverter kit BBM ke BBG untuk nelayan dan petani sebanyak 50.000 paket, konversi mitan ke LPG 3 kg sebanyak 522.616 paket serta layanan infrastruktur dan studi KPBU 9 layanan.
Pemerintah juga akan meningkatkan pemanfaatan gas dalam negeri lebih dari 64% dan diharapkan industri dalam negeri yang memperoleh harga gas yang sesuai, dapat lebih efisien seperti industri di negara-negara lain yang membeli gas dari Indonesia.
“Rencana lainnya adalah target lifting migas 755 mbopd dan lifting gas bumi 1.191 mboepd,” ujar Djoko Siswanto.
Mandatori B30 telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2020 dengan potensi pencampuran FAME 9,59 juta KL dan potensial saving US$ 4,56 miliar. Untuk hulu migas, Pemerintah kembali akan menawarkan 12 WK migas yang terdiri dari 10 WK migas konvensional dan 2 WK migas non konvensional.
Komentari tentang post ini