JAKARTA-Bursa Saham Wall Street merosot tajam pada penutupan perdagangan Selasa (15/8/2023) waktu setempat atau Rabu (16/8/2023) WIB.
Ambruknya akhir transaksi ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu dipicu oleh tingginya penjualan ritel di negara Paman Sam tersebut.
Ini menimbulkan kecemasan di kalangan investor terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup melorot 361,24 poin, atau sekitar 1,02%, menjadi 34.946,39
poin.
Indeks S&P 500 berakhir terjungkal 51,86 poin, atau sekitar 1,16%, menjadi 4.437,86 poin.
Indeks komposit Nasdaq ditutup terjun bebas 157,28 poin, atau sekitar 1,14%, menjadi 13.631,05 poin.
Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di zona merah, dengan indeks sektor energi memimpin kerugian akibat merosotnya harga minyak
mentah dunia.
Indeks sektor perbankan S&P 500 dan indeks perbankan regional KBW masing-masing anjlok 2,75% dan 3,4%.
Saham JP Morgan Chase turun 2,5%, Bank of America anjlok 3,2% dan Wells Fargo tergerus 2,3% setelah Lembaga pemeringkat Fitch dikabarkan akan menurunkan peringkat beberapa bank di AS.
Komentari tentang post ini