JAKARTA-Dinamika politik nasional akhir-akhir ini yang tersirat dari sejumlah fenomena seperti tentang votiting Tata Tertib DPR, UU Pilkada, dan Pemilhan Pimpinan DPR-RI, dan lebih spesifik eskalasi dua kubu yaitu Koalisi Indonesia Hebat dengan Koalisi Merah Putih dikhawatirkan sejumlah kalangan akan menciptakan ketidakpastian politik sehingga resiko doing-business di Indonesia akan meningkat di kemudian hari. Namun kondisi ini tidak terlalu mengkhawatirkan mengingat pengalaman Indonesia dalam mengelola dinamika politik baik di parlemen (DPR dan DPRD) ataupun dinamika politik di akar rumput (Pilkada) sangatlah baik.
Pakar ekonomi Universitas Indonesia, Firmanzah, menunjuk contoh, misalnya saja dinamika politik di DPR terkait dengan polemik bail-out Century yang menghasilkan dua kelompok yaitu mereka yang setuju dan tidak setuju. “Terlepas dari analisa ekonomi, polemik ini menjadikan dinamika di DPR-RI waktu itu menjadi sangat dinamis dan kompleks,” ujarnya di Jakarta, Senin (6/10).
Namun begitu, lanjutnya, pada 2010-2011, kepercayaan investor dunia justru semakin meningkat dengan diberikannya Indonesia investment-grade oleh S&P, Moody’s, Fitch, Japan Credit Agency (JCRA).
Komentari tentang post ini