JAKARTA-PT Indo Premier Investment Management (IPIM) memutuskan untuk mempertahankan proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir 2021 pada level 6.600, lantaran sejauh ini sebagian besar saham big cap memiliki valuasi yang rendah dan adanya tren kenaikan harga komoditas.
Menurut Investmen Strategist IPIM, Stephan Hasjim, posisi IHSG hingga akhir tahun ini akan berada di level 6.600 atau tetap sejalan dengan proyeksi IPIM yang ditetapkan sejak akhir 2020.
Dia mengatakan, optimisme pencapaian target IHSG itu didukung oleh rendahnya valuasi sebagian besar saham big cap dan tren kenaikan harga komoditas global.
“Target IHSG di 2021 tidak berubah dari proyeksi di akhir tahun lalu. Pada proyeksi di level 6.600 ini, memang kami tidak memasukkan faktor atau dampak dari PPKM (PPKM Mikro maupun PPKM Darurat),” kata Stephan dalam diskusi webinar bertajuk “Indonesia Market Outlook: Investment Strategy Amidst The Pandemic” di Jakarta, Kamis (15/7).
Selain itu, lanjut dia, potensi IHSG untuk menuju level 6.600 juga akan ditopang oleh pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) di sektor teknologi, terutama perusahaan e-commerce seperti PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) maupun rencana IPO GOTO yang merupakan merger dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dan PT Tokopedia.
Komentari tentang post ini