Kepengurusan ISKA dimulai dari Loo Siang Hien (1958-1960). Sejak itu ketua ISKA silih berganti, dari C. Sindhunatha (1960-1961), Que Sian Koen (1961- 1963), Jakob Oetama (1963-1985), J. Riberu (1985-1991), Djoko Wiyono (1991-1997), Charles Mangun (1997-2000), A. Sandiwan Suharto (2000-2003), Paulus Harli (2003-2009), Muliawan Margadana (2010-2017) dan V. Hargo Mandirahardjo (2017-2021).
Nama ISKA baru mulai digunakan setelah Munas di Bandungan, Jawa Tengah, tahun 1964. Sejak itu ISKA kemudian bersifat nasional dan berbentuk federasi. Dalam Munas itu disusun Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART). Salah satu tujuan ISKA adalah mengawal Pancasila dari aksi-aksi yang bertujuan disintegrasi bangsa.
Oleh karena itu, melalui Dies Natalis ke-59, ISKA ingin kembali mengukuhkan semangat untuk merawat komitmen berkebangsaan yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
Komentari tentang post ini