JAKARTA-Hari Pahlawan tahun 2016 ini sangat mempunyai arti untuk refleksi kemerdekaan RI yang berusia 71 tahun. Ancaman perpecahan bangsa, dengan berbagai alasannya yang jelas di depan mata, menjadikan Hari Pahlawan 2016 sebagai Tahun Refleksi bagi seluruh bangsa untuk melihat kembali apakakah Indonesia bisa sampai pada kemerdekaan 70 tahun kedua.
Oleh karena itu diserukan kepada seluruh elemen bangsa untuk menghargai jasa pahlawan dengan cara menahan diri tidak melakukan segala aksi yang dapat menjurus ke perpecahan bangsa. NKRI sebagai bentuk final merupakan warisan dari para leluhur bangsa dan pendiri negara, yang karena kearifan masing-masing tokoh nasional pada waktu itu, mau mengesampingkan kepentingan kelompok atau pribadi dan mengutamakan kepentingan bangsa.
Demikian ditegaskan oleh Ketua Umum Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA), Muliawan Margadana kepada media, Kamis (10/11).
Menurut Muliawan, dalam situasi ini, bangsa Indonesia menjadi saksi bahwa ucapan Presiden Soekarno benar adanya. Ada dua kutipan seruan Soekarno yang patut diingat kembali oleh bangsa Indonesia. Soekarno, demikian dikutip oleh Muliawan, mengatakan “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Dan dalam HUT PROKLAMASI 1963, Soekarno menegaskan, “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
Komentari tentang post ini